Senin, 29 Oktober 2012
Revisi Klinik drg. Rumondang
Lokasi:
Jenis Proyek: Desain Arsitektur
Proyek ini adalah revisi desain klinik drg. Rumondang. Pada desain awal ruang yang diinginkan hanya ruang praktek dan ruang tunggu. Pada revisi desain kali ini ditambahkan kamar mandi, dan keinginan untuk menambah ruang tunggu lebih besar. Namun keinginan tersebut terkendala oleh luas lahan yang tidak mencukupi. Oleh karena itu kami mencoba mendesain sebuah teras yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang tunggu semi terbuka, dengan cara membuat dinding fleksibel sehingga bagian ruang luar tidak terasa terpisah dengan bagian dalam ruang. Dinding ini dapat dibuka tutup sehingga ketika praktek dibuka, ruang teras dapat dimanfaatkan menjadi ruang tunggu yang tidak terpisah.
Lokasi:
Jenis Proyek: Desain Arsitektur
Proyek ini adalah revisi desain klinik drg. Rumondang. Pada desain awal ruang yang diinginkan hanya ruang praktek dan ruang tunggu. Pada revisi desain kali ini ditambahkan kamar mandi, dan keinginan untuk menambah ruang tunggu lebih besar. Namun keinginan tersebut terkendala oleh luas lahan yang tidak mencukupi. Oleh karena itu kami mencoba mendesain sebuah teras yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang tunggu semi terbuka, dengan cara membuat dinding fleksibel sehingga bagian ruang luar tidak terasa terpisah dengan bagian dalam ruang. Dinding ini dapat dibuka tutup sehingga ketika praktek dibuka, ruang teras dapat dimanfaatkan menjadi ruang tunggu yang tidak terpisah.
Gambar 1. Konsep Desain
Gambar 2. Dinding partisi yang dapat dibuka tutup
Gambar 3. Eksterior klinik drg. Rumondang
Gambar 4. Ruang tunggu luar yang fleksibel, sehingga dapat menjadi ruang tunggu dalam juga
Gambar 5. Ruang praktek
Gambar 7. Ruang praktek
Mesjid Nurul Hidayah
Lokasi: Jl. PembangunanJenis Proyek: Desain Arsitektur
Proyek desain mesjid Nurul Hidayah ini berawal dari keinginan pemilik untuk merenovasi wajah bangunan sehingga lebih terkesan islami. Dalam merancang mesjid ini terdapat beberapa permasalahan yang harus diselesaikan, yaitu: wajah bangunan agar terkesan lebih islami, kebutuhan akan ruang yang lebih besar agar dapat menampung jemaah yang lebih banyak, sirkulasi pengguna, pengkondisian udara dan cahaya alami. Beberapa hal tersebut menjadi fokus utama kami dalam mendesain ulang mesjid ini.
Untuk merubah wajah bangunan agar lebih terkesan islami, kami mencoba memasukkan beberapa ornamen yang berkesan islami, ornamen tersbut nantinya juga sebagai lubang udara, sehingga dapat mengalirkan udara ke dalam bangunan. Penggunaan roster pada bagian teras bangunan juga agar mesjid ini dapat mengalirkan udara dengan baik. Kami mencoba menghindari fasade yang terlalu masif agar cahaya dan udara dapat masuk ke dalam bangunan. Cahaya dan udara yang masuk diharapkan tidak berlebihan, sehingga dapat membuat kondisi di dalam mesjid nyaman.
Penggunaan roster pada dinding atas bangunan mesjid juga dimaksudkan agar cahaya dan udara dapat mengalir dengan baik. Roster pada bagian atas bangunan dibentuk sehingga menghasilkan tulisan arab yang bertuliskan nama mesjid (Nurul Hidayah)
Gambar 1. Teras Masjid Nurul Hidayah dengan ornamen islami
Gambar 2. Fasade bangunan Mesjid Nurul Hidayah memaksimalkan penggunaan roster sebagai pengalir udara dan mengontrol cahay yang masuk
Gambar 3. Penggunaan roster yang terlihat dari sisi dalam Mesjid Nurul Hidayah
Langganan:
Postingan (Atom)