Rabu, 04 April 2012

Rumah Bapak Dhirajaya
Lokasi: Kompleks Tasbih, Medan
Jenis Proyek: Desain Arsitektur
(4 April 2012)

Whoala! Here we are. Proyek desain kali ini adalah renovasi rumah bapak Dhirajaya. Bapak Dhirajaya bercerita tentang keinginannya memiliki rumah dengan gaya modern tropis. Beliau menginkan rumah yang nyaman untuk ditempati dan memiliki koneksi langsung dengan taman yang berada di bagian belakang rumah.

Pada tahap awal kami melakukan survey ke lapangan dan wawancara dengan pemilik rumah. Rumah ini pada kondisi eksisting memiliki 3 kamar tidur dan 3 kamar mandi. Selama ini rumah disewakan, sehingga tidak dalam kondisi terawat dengan baik. Dari hasil wawancara kami mengetahui keinginan bapak Dhirajaya dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan di rumah yang sekarang beliau tempati.





(gambar 1. Kondisi Eksisting Rumah)

Dari hasil wawancara dan survey tersebut, kami mencoba untuk menganalisa dan menghasilkan 3 poin penting untuk mendesain rumah ini. Pertama, keinginan bapak Dhirajaya untuk mempunyai rumah yang bisa digunakan sebagai tempat bersantai setelah bekerja seharian. Kedua, pemisahan ruang private dan ruang publik yang signifikan. Ketiga, ruang servis yang lebih manusiawi. Dari segi pencahayaan dan pengkondisian udara alami, rumah ini sudah cukup baik dengan massa bangunan yang cukup tipis, hal ini yang kami coba pertahankan sekaligus menyesuaikan dengan keinginan bapak Dhirajaya menambah besaran ruang.

Untuk mencapai poin pertama, kami berusaha menampilkan konsep rumah yang dekat dengan alam. Salah satu cara adalah dengan membuat permainan air pada sisi depan dan belakang rumah, dan membuat ruang keluarga, ruang makan dan pantry yang terkoneksi langsung dengan taman belakang. Material yang digunakan pada taman belakang adalah material unfinish seperti semen yang di aci dan material-material lain yang bersifat alami seperti batu alam dan bambu.


(Gambar 2. Fasade depan rumah didesain ulang. Unsur kayu, bambu dan batu alam ditampilkan pada sisi depan rumah)

(gambar 3. Kolam dibalik partisi bambu pada sisi depan rumah, sekaligus sebagai relaksasi pada mushala di bagian dalam rumah. Di dinding bagian mushala terdapat kaca yang dapat digunakan anak-anak untuk menulis ketika belajar mengaji)

(gambar 4. Gerbang menuju taman belakang)



(gambar 5. Pada sisi belakang rumah terdapat taman yang didesain ulang dan dimasukkan unsur bambu, air dan batu alam)



(gambar 6. Ruang keluarga, ruang makan, dan pantry terhubung langsung ke taman belakang, baik secara visual maupun fisik)

Poin kedua kami sikapi dengan mempertahankan kondisi eksisting rumah, dimana pada lantai dua adalah kamar tidur, yang sifatnya private. Pada kamar tidur utama, view yang diambil adalah view ke taman, hal ini dapat mempermudah pengawasan pada anak ketika anak-anak bermain di taman belakang. Dan luasan kamar tidur ini ditambah sehingga bisa dimaksimalkan untuk ruang bekerja dan beristirahat pagi si pemilik rumah.






(gambar 7. Kamar tidur utama yang terkoneksi langsung dengan taman secara visual)






(gambar 8. Kamar tidur dan kamar mandi anak)

Poin ketiga, kami sikapi dengan membuat zoning servis yang lebih intim, dengan menempatkan ruang istirahat bagi supir dan pembantu yang bekerja di rumah. Ruang istirahat ini sendiri difungsikan untuk tempat berkumpulnya mereka untuk makan dan nonton tv. Untuk menjaga privasi zona servis ini dibuat bambu sebagai pemisah antara zona servis dan semi publik. (seperti yang terlihat pada gambar 5)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar